Friday, July 31, 2015

Diam itu belum tentu emas.

Ada orang yang punya pemikiran, kalo lagi ada masalah lebih baik diam.
Ya itu hak anda-anda semua sih yang berprinsip kayak gitu.
Tapi pernah ga sih kamu sadar, kamu tau, gimana perasaan orang yang kamu diemin itu?
Sedih. Sebel. Kecewa. Marah.
Rasanya kita udah ada niatan untuk menyelesaikan masalah. Tapi orang yang diajak bicara malah menghindar dan memilih diam. Diam sampai suasana mencair.
Jujur. Aku bukan tipe orang yang kayak gitu. Aku adalah tipe orang yang bakal sebel, sedih banget kalo ada orang yang ‘menghindar’ seperti itu.
Proses. Kenapa harus menghindari proses? Proses berdialog dalam menyelesaikan masalah. Emang ga semua proses akan enak untuk dilalui. Yang pasti akan ada adu pendapat. Tapi satu hal yang aku dapat dari situ, adanya saling mengerti dan saling memahami. Kalo ada masalah trus cuman diem ya kapan mau belajarnya?

Jangan egois. Jangan mikirin diri sendiri. Enaknya dirimu sendiri, menghindar dari masalah. Sedangkan di satu sisi, ada orang yang kecewa dengan sikapmu itu.

p.s: not my love story

Thursday, July 30, 2015

Bersandar.



Berharap seribu kasih namun kini punahlah sudah….

Harapan.  Satu kata yang seharusnya bisa menjadi titik cerah buat diri kamu, atau justru sebaliknya. Harapan itu bisa jadi sesuatu yang bisa bikin kita ga mau berharap lagi, takut berharap.

Dengerin lagu Bersandar dari White Shoes & The Couples Company ini walaupun lagunya sederhana tapi kalo kita lagi ngrasa hilang harapan, dikecewakan karna harapan lagu ini tepat banget jadi lagu pendampingmu.

Di film (500) Days of Summer, ada scene dimana Tom berharap akan situasi yang akan dilaluinya bersama Summer. Tapi sayang, realita yang sebenarnya jauh dari yang dia harapakan.

Banyak quote di sosial media juga yang bicara tentang harapan. Ada yang bilang kalo kita ga mau sakit jangan berharap. Tapi kalo ga ada harapan sama sekali, kayak kita ga punya semangat hidup.

Jadi makhluk yang namanya harapan tu harus diapain enaknya?

Nulis tentang harapan nih banyak banget rasanya kata-kata yang ada di kepala tapi rasanya ga bisa tertulis di sini. Ketika putus harapan, ketika kenyataan ga berpihak sama kita, ga banyak kata yang bisa kita keluarin. Tapi satu hal yang aku rasain, kayak dada tu ada lobangnya. Kayak ada satu bagian yang kita ga bisa temukan.

Nulis tentang harapan, rasanya air mata yang bisa lebih banyak mengekspresikan makna kata harapan itu sendiri.

Ketika harapan kita ga sesuai dengan realita. Hal yang bisa kita, aku lakukan cuman berdoa diam-diam agar kenyataan yang sudah terjadi memang yang terbaik.

Bersandar menusuk jiwa, menusuk jiwa ini..
Berharap seribu kasih namun kini punahlah sudah…