Saturday, April 2, 2016

Terimakasih.

Bila aku tau jika ini akan menyakitkan, kenapa aku memilih untuk bertahan?
Bila aku tau ini akan sungguh terasa berat, kenapa aku tetap ingin ada di sini?
Sungguh logika berpikir tidak berlaku untuk urusan yang satu ini.
Bagaimana mungkin ketidaksempurnaan dapat menjadi sebuah kesempurnaan?
Ketika yang diinginkan hanyalah semua yang indah tapi yang didapatkan hanyalah tangis.
Di titik ini aku tau.
Seni dimana menemukan keindahan di balik tangis.
Tulisan ini kupersembahkan kepada kesabaran dan ketulusan.
Merekalah aktor utama dalam semua ini.

Tuesday, March 22, 2016

Dear you.

Jarak ini memang menguji.
Bertahan dengan kerinduan yang terus datang tanpa permisi.
Sgala rasa terasa berkali-kali beratnya berkecamuk dalam hati.
Raga memang menjadi jawaban dari sepi.

Namun biarlah kita nikmati proses ini.

Tetaplah kita saling mendoakan satu sama lain.
Jarak ini tak ada artinya dengan jarak waktu yang akhirnya sudah mempertemukan kita.

17/03/16